perjalanan di indonesia Selain Tiket, Hotel, dan Diskon Murah
3 min read
Setelah lebih dari 10 tahun, keluarga saya akhirnya bisa pergi berlibur bersama. Mengingat sumber daya yang terbatas, kami memutuskan untuk pergi ke Indonesia. Tujuan utama kami adalah Jakarta dan Bandung, keduanya di Pulau Jawa. Di sini saya ingin berbagi beberapa pengamatan yang mudah-mudahan akan membantu siapa pun yang berencana untuk mengunjungi republik, di bidang uang.
1) Pilihan Bagasi yang Bijaksana
Kami terkejut menemukan betapa bersedianya penduduk setempat di bandara untuk membantu memuat barang bawaan kami ke dalam van. Namun, ayah saya dengan cepat menunjukkan kepada kita semua, BUKAN untuk mengizinkan mereka melakukannya. Pembantu ini datang dengan biaya. Mereka tidak membantu tanpa alasan, dan mereka akan terus-menerus mendorong Anda untuk pembayaran setelah membantu Anda dengan bagasi Anda, dan bersikeras bahwa itu tidak cukup dengan berat yang mereka angkat.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan roller bagasi saat Anda bepergian. Mereka jauh lebih nyaman untuk dibawa-bawa dan karenanya menghilangkan kebutuhan akan bantuan.
2) Ketahui Faktor Konversi Mata Uang Anda
Pertama, sangat penting untuk mencari nilai konversi terbaik setiap kali Anda mendapatkan Rupiah Anda. Personal Money dalam edisi ini mereka menyoroti beberapa Bureau de Change yang menawarkan harga terbaik dan cara mendapatkan hasil maksimal dari uang Anda untuk penelusuran Anda.
Kedua, setelah Anda memiliki Rupiah, kenali faktor konversinya. Saat kita menukar RM kita dengan Rp, Rp 1 000 000 = RM 364. Jadi, faktor konversinya adalah 1000000/364, yaitu sekitar 2747,25. Mari kita bulatkan menjadi 2750. Jadi, kapan pun Anda pergi berbelanja dan jika Anda ingin mengetahui dengan cepat berapa harga barang tersebut , cukup buka kalkulator Anda, dan bagi jumlah X Rupiah dengan faktor konversi, yang dalam hal ini kasus adalah 2750.
Misalnya, kemeja dengan harga Rp89.500. Bagilah dengan 2750, dan Anda akan tahu bahwa harganya
3) Bersikap Baik Kepada Pemandu Wisata Anda & Pengeluaran Lain-lain
Kami bepergian dalam kelompok sembilan orang, dan kami memiliki pemandu wisata/pengemudi yang mengantar kami berkeliling dan dari kota ke kota. Saya tidak tahu harus bagaimana dengan sarannya tentang beberapa tempat yang harus kami kunjungi, mengingat betapa akrabnya orang tua saya dengan republik. Ternyata pihak agensi/pemandu wisata sudah ada kesepakatan dengan tempat-tempat tersebut.
Ternyata, begitulah cara pemandu wisata mencari nafkah. Dia menerima, atau lebih tepatnya, dia bisa mengklaim beberapa hadiah dari toko tempat kami berbelanja di restoran tempat kami makan.
Pengeluaran lain yang perlu diingat ketika merencanakan perjalanan Anda ke Indonesia, adalah tol/vendor jalan tidak resmi yang mungkin harus Anda bayar. Kadang-kadang, untuk menghindari kemacetan lalu lintas, pengemudi akan membawa kami ke desa-desa, dan penduduk setempat akan ditempatkan setiap 30 meter atau lebih, meminta ‘sumbangan’. Demi keluarga Anda, bayarlah!
Namun, ketika Anda berada di kota dan terjebak macet, tidak ada kewajiban untuk membayar para pedagang kaki lima atau pedagang kaki lima. Beberapa akan lebih gigih daripada yang lain karena mereka dapat mencium bau turis dari kejauhan.
4) Lokasi & Harga
Harga barang bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, terutama makanan. Harga Nasi Padang yang terkenal dengan ragamnya akan bervariasi jika Anda makan tepat di pusat kota Jakarta dibandingkan dengan Cengkareng.
Jadi ingat itu ya?
5) Tawar-menawar Seperti Tidak Ada Hari Esok
PERNAH, PERNAH mengucapkan kata-kata seperti sangat murah! Jika demikian, Anda berada di bawah belas kasihan mereka. Bersikaplah tegas, jangan takut untuk pergi jika menurut Anda barang itu terlalu mahal…, lebih sering terjadi dua hal:
a) penjaga toko akhirnya akan setuju untuk menurunkan harga sesuai dengan harga Anda.
b) Anda akan menemukan barang yang sama di toko sebelah atau salah satu toko di sekitarnya.
Juga, jika Anda menemukan tawaran yang cukup bagus, ambillah! Jangan berharap untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik di Jakarta, atau kota lain yang Anda singgahi setelahnya. Anda tidak bisa menang setiap saat. Setidaknya, meminimalkan kerugian Anda. Percayalah, ketika Anda mengetahui bahwa barang yang sama harganya lebih mahal, atau dua kali lipat di kota berikutnya, Anda akan mulai menendang diri sendiri atas kesempatan yang hilang itu.
6) Uang Tunai adalah Raja
Perlu diingat bahwa tidak semua outlet di Indonesia menerima kartu kredit. Ada banyak cerita di mana turis, seringkali kaya dan bukan penggemar berat membawa terlalu banyak uang pergi ke Indonesia, makan enak di Puncak (yang terdiri dari 17 hidangan atau lebih). Sayangnya ketika datang untuk membayar waktu, restoran saat itu tidak menerima pembayaran kartu kredit. . . . .
Bisnis Indonesia lebih suka dibayar secara instan. Ini mengurangi kebutuhan untuk berurusan dengan bank dalam hal pembayaran kredit. Jadi, kecuali Anda menginap di hotel bintang lima dengan pergerakan yang sangat sedikit di luar kota, bawalah uang tunai yang cukup untuk keperluan Anda.
Semoga enam tips ini membantu.