Maret 23, 2023

Villa Ming

Travel & Wisata

Liburan ke Pantai, Dilarang Bawa Pulang Suvenir Ini

2 min read

TEMPO.CO, Jakarta – Liburan terasa kurang lengkap jika tak membawa suvenir dari tempat wisata. Ini menjadi cara yang bagus untuk mengingat liburan atau perjalanan yang mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup. Tapi jangan asal membawa pulang benda dari tempat wisata, terutama yang berada di kawasan taman nasional. Bisa-bisa dianggap melanggar aturan.

Saat ke pantai, misalnya, dilarang membawa pulang kerang, karang, atau pasirnya. Ini ternyata tidak hanya berlaku di Indonesia, tapi juga di berbagai negara. Di Inggris, misalnya, hal itu diatur di bawah Undang-Undang Perlindungan Pesisir tahun 1949, jadi mengambil segala jenis bahan alam dari pantai umum dianggap ilegal.

Siapa pun yang ketahuan melakukannya oleh pihak yang dapat didenda hingga £1.000 atau sekitar Rp18 juta. Ini terutama berlaku untuk cangkang dan potongan karang, tergantung dari mana yang diambilnya.

Menurut Rich Quelch, kepala pemasaran international di Way of living Packaging, larangan ini juga berlaku untuk bandara tertentu di seluruh dunia.

Hati-hati membawa karang atau kerang yang ditemukan di pantai atau perjalanan snorkeling jika mengunjungi tempat-tempat seperti Bali, Filipina, atau Thailand. Atau memang di mana saja. Dampak manusia adalah satu dari beberapa alasan mengapa penurunan terumbu karang menjadi masalah nyata di wisata populer,” kata dia, dikutip dari Categorical.co.united kingdom, Kamis, 28 Juli 2022.

Begitu banyak wisatawan yang mau membawa pulang karang dan yang mereka temukan sebagai suvenir sudah ditindak pihak khusus.

“Jika tertangkap basah bersama benda-benda itu di bagasi, Anda mungkin dikenai denda yang besar atau bahkan penjara,” dia menambahkan.

Di negara-negara tertentu di Asia Timur, lingkungan karang telah mengalami penurunan selama bertahun-tahun akibat pencarian karang. Perburuan karang adalah penyitaan spesies karang bernilai tinggi dari kawasan lindung untuk dijual.

Kadang-kadang, orang mengambil karang untuk digunakan dalam perhiasan, yang kemudian dapat dijual dengan harga lebih dari $1.800 atau sekitar Rp27 juta for each gram. sebagian besar koloni karang yang dibutuhkan waktu lama untuk memulihkan dan pengaruhnya terhadap ekosistem di sekitarnya bisa sangat besar.

Ada bukti yang menunjukkan bahwa sepertiga dari terumbu karang di seluruh dunia yang rusak tidak dapat diperbaiki, dengan lebih banyak lagi dalam kondisi kritis dan terancam.

Satu situs karang bisa memakan waktu nominal 10 tahun untuk memulihkan sepenuhnya dan bahkan bisa memakan waktu hingga 50 tahun untuk akhirnya bekerja di lingkungan seperti sebelumnya.

Menurut situs world-wide-web Pemerintah di Hawaii, mengumpulkan karang mati, puing-puing karang, atau batu hidup sebagai suvenir liburan dilarang di seluruh negara bagian oleh undang-undang. Ini berarti mengambil bagian dari pantai akan melanggar kode lokal. Demikian pula, di Mesir, potongan potongan apa pun dari negara itu adalah ilegal.

Baca juga: Terumbu Karang Wonderful Barrier Reef Alami Pemutihan Akibat Gelombang Panas

Selalu update info terkini. Simak berita terkini dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-put in aplikasi Telegram lebih dulu.